Sunday 24 August 2008

NIHIL


Kala para pengkotbah menyuarakan seruan-seruan,
Kala waktu terus berlalu,
Kala aku berjalan dalam kehidupan seorang gadis
lelah jiwa menuntut penat,
mencari sebuah tempat peristirahatan
mencari sebuah sarang hangat bersaput selimut

Kala mentari tak terlihat seperti mentari
Kala awan menghilang dari langit terang
lelah jiwa itu menuntut penat

gadis itu lelah, selelah jiwanya mencari jawaban sebuah harapan
gadis itu terdiam menyusuri kepenatan jiwanya

aku berjalan dalam kelelahan jiwa,
bernaung dalam diri sang gadis yang lelah.

Mengunggu mata sang jiwa kembali terbuka dan memandang
mentari sebgai mentari.

BOSAN


seandaikan
aku adalah bintang
biarkan aku meledak, berkeping
dan setiap mikron debuku terhampar di pelosok bimasakti
aku menjadi jutaan aku
mungkin singgah di salah satu pesawat antariksa amerika
yang sedang pulang
sampai di bumi setelah terbakar-bakar
menyambangi wajah seorang yang merindu
tengadah memandang-mandang langit
melihat-lihat bintang
dan bertanya-tanya
apakah dirimu masih ada sayang?
apakah dirimu tetap disana sayang?

seumpama
aku adalah batu gunung besar di kaki gunung besar
biarlah truk-truk mengangkutku
dan aku dipecah-pecah
menjadi ratusan aku
mungkin dijadikan pondasi
ditumpuk-tumpuk dengan sesama batu
dibawah rumah seorang kekasih
yang bingung mondar-mandir
dan bertanya-tanya
apakah dirimu akan pulang sayang?
apakah dirimu tahu jalannya sayang?

dan aku mungkin tak lebih bosan lagi

PENGIBAR


Sajak ibukota di hamparan jalan raya
mata lelah berkusam wajah
ringkuk ini badan bergumam sejalan

tidak ada gundah tersirat kini
maju jalan mobil orang berdasi
lihat kibaran benderaku ini

merah putih bukan kainku
adalah jiwa adalah raga
sekali-kali jangan kau ubah lain lagi!

biar bukan istana tempatku
biar jalur kereta naunganku
biar nasi bungkus dan tempe bacem

biar yang peduli atau tidak ambil duli
tiada butuh aku dikasihani

getar gemetar tubuhku,
Ah! persetan !
Kibaran ini biar kujalani sampai mati.

LEBARAN


acaranya makan-makan
sembari melobi sana-sini

banjir ucapan minta maap
mumpung lebaran sorry diucapkan
bergaya dengan keyakinan
semua urusan jadi gampangan
hikmatnya lebaran "maap-maapan"

setelah itu?
what next?

MAAF DI HARI YANG FITRI


sesal akan apa yang tlah lalu
mungkin tingkahku terlalu

kadang kata yang terucap
pukul hatimu bak palu

atau kala bersamamu
diriku bagai benalu

bukalah pintu maafmu
hari ini dan selalu

seiring suara takbir
serta bedug yang bertalu

CICAK


CICAKDi tengah malam
seekor cicak
jatuh
menimpai
permaidani
aku tersintak
sebelum
puisi kasih
kucetak
di hati

HARUMMU


anyir darah
adakah yang lebih harum
darinya

merah menetes
adakah yang lebih rintik
darinya

nganga luka
bagai lubang gulita
adakah yang lebih lorong
dari itu

jerit tanpa suara
serigala diam saja
adakah yang lebih parau
dari itu

tampung tetesannya
nikmati suaranya
dalam senyummu

MIE AYAM


Beristirahat di tengah hari
Melepas lelah
Regangkan otot yang kaku
Hilangkan penat di otak
Dengan dibantu oleh semilir angin
Siang itu
Di halaman kantor pemerintahan
Sambil menikmati lezatnya mie ayam
Ku lihat banyak PNS
Yang luar biasa sibuknya
Namun bukan sibuk dengan pekerjaannya
Apalagi sibuk melayani masyarakat
Tapi sibuk mempersiapkan kepulangan
Walaupun saat itu bukan jam pulang
Masa bodoh
Yang penting sudah mengisi absen
Toh gaji masih tetap dibayar
Cerita lama
Sudah usang malah
Ku lihat sang gedung pemerintahan
Sangat megah
Sangat mewah
Walau di sekitarnya banyak yang kesusahan

MALAM YANG DINGIN

  • malam dingin

    langit kelam

    lampu padam

    penat tumbang

    hurufhurufku berceceran

    aku hanya bisa bilang

    selamat malam

SAMA KORUPSI


Jalan menuju kantorMu macet total
oleh antrean mobil-mobil curianku.

HUJAN


Mungkin sekarang memang sudah waktunya berganti musim
Hari mulai hujan terus
Didahului dengan langit hitam kelam
Ada sedikit rasa takut dalam diriku
Sendiri…
Kesepian…

Kemudian turunlah hujan
Manusia dengan sejuta kegagahannya
Menjadi tidak berarti apa-apa disaat hujan
Hanya bisa diam,
Mungkin merenung.
Banyak memori yang tiba-tiba keluar
Berloncatan disaat hujan
Sejuta kenangan yang tanpa permisi
Memenuhi seluruh isi Kepala
Perasaan-perasaan yang hanya di dapat
Pada saat hujan turun.
Hujan deras,
Ada yang memilih mencermati,
Mengagumi, membiarkan diri
Beristirahat sejenak dari hiruk pikuk dunia
Ada juga yang marah karena aktivitasnya terhenti.
Terputus dari sesuatu yang disebut dengan peradaban
Sebagian merasa takut,
Merasa hujan seperti badai yang menghampiri
Seluruh hidupnya.
Kadang seseorang merasakan ketiganya…
Tetapi Sore ini,
Entah mengapa hujan menjadi punya makna,
Selalu ada pelangi setelah hujan,
Awan selalu kembali cerah,
Anak kecil, tukang jualan, hingga para
Pekerja kembali memenuhi jalanan.
Hujan ternyata bukan untuk selamanya,
Kadang memang panjang,
Kadang teramat panjang.
Tapi semua itu kembali normal,
Masih ada kehidupan setelah hujan…
Masalah itu ibarat hujan,
Betapa pun berat,
Betapa pun sakit,
Menyesakan,
Membuat mual dan ingin muntah,
Suatu hari…
Pasti akan berakhir
Bersabar, menunggu, mungkin merenung.
Sambil menanti hujan usai
Tidak perlu menembus derasnya hujan,
Membiarkan diri bertambah sakit
Atau basah kuyup.
Sedikit lagi….
Matahari akan kembali bersinar.
Sedikit lagi…
Keceriaan akan kembali mengisi hari.
Sedikit lagi…

HUTANKU NAN HILANG


Hijau terhampar
Hasilkan udara segar
Tanah gembur penghasil kehidupan
Satwa liar bebas berkeliaran
Tersaji dalam satu kawasan
Terdapat dalam rimba raya penuh petualangan
Kita semua kagum melihatnya
Kita semua ingin memilikinya
Bahkan kita ingin jadi kaya karenanya
Dan alat-alat berat dikerahkan
Dan senjata-senjata tajam digunakan
Dan para tenaga kerja dikerahkan
Deru gergaji meraung dengan ganas
Diiringi kematian sang penunjang kehidupan
Tidak lagi hijau
Tidak lagi subur
Yang ada hanya gersang
Tak ada lagi tempat bernaung
Tak ada lagi udara segar
Tak ada lagi penahan banjir
Semua habis
Semua hilang

SERIGALA


Mereka berkata tentang serigala dan tikus
Minum di sungai yang sama
Di mana singa melepas dahaga

Mereka berkata tentang helang dan? hering
Menjunam paruhnya ke dalam bangkai yg sama
Dan berdamai - di antara satu sama lain,
Dalam kehadiran bangkai - bangkai mati itu

Oh Cinta, yang tangan lembutnya
mengekang keinginanku
Meluapkan rasa lapar dan dahaga
akan maruah dan kebanggaan,
Jangan biarkan nafsu kuat terus menggangguku
Memakan roti dan meminum anggur
Menggoda diriku yang lemah ini
Biarkan rasa lapar menggigitku,
Biarkan rasa haus membakarku,
Biarkan aku mati dan binasa,
Sebelum kuangkat tanganku
Untuk cangkir yang tidak kau isi,
Dan mangkuk yang tidak kau berkati

KHALIL


kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat

ketika kita menemukan seseorang yang
keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung
dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan cinta.

Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,
seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,
tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,
melainkan suatu awal kehidupan baru,
kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,
mereka yang telah dan tengah mencari dan
mereka yang telah mencoba.
karena merekalah yang bisa menghargai betapa
pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan
mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.

Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
” aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.
kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan
cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu
mendapatkan keinginannya, melainkan mereka
yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah
bagaimana dalam perjalanan kehidupan.
kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri
dan menyadari bahwa penyesalan tidak
seharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinya
sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup
yang telah kau buat.

Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” aku
lupa ….”
menunggu selamanya ketika kamu berkata ”
tunggu sebentar ”
tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan aku
sendiri ”
mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
belum berkata ” bolehkah saya masuk ? ”
mencintai juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan.

Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa
yang kamu rasa,
bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan
bagaimana kamu bertahan.

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.

kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah
orang yang tak pernah menyatakan cinta
kepadamu, karena takut kau berpaling dan
memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan
menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau
sadari

ELEGI


Ia yang hendak mencipta,
menciptalah atas bumi ini.
Ia yang akan tewas,
tewaslah karena kehidupan.
Kita yang mau mencipta dan akan tewas
akan berlaku untuk ini dengan cinta,
dan akan jatuh seperti permata mahkota
berderi sebutir demi sebutir
Apa juga masih akan tiba,
Mesra yang kita bawa, tiadalah
kita biarkan hilang karena hisapan pasir
Engkau yang telah berani menyerukan
Kebenaranmu dari gunung dan keluasan
Sekali masa akan ditimpa angin dan hujan
Jika suaramu hilang dan engkau mati.
Maka kami akan berduka, dan kanan
menghormat bersama kekasih kami.
Kita semua berdiri di belakang tapal,
Dari suatu malam ramai,
Dari suatu kegelapan tiada berkata,
Dari waktu terlalu cepat dan kita mau tahan,
Dari perceraian - tiada mungkin,
Dan sinar mata yang tiada terlupakan.
Serulah, supaya kita ada dalam satu barisan,
Serulah, supaya jangan ada yang sempat merindukan senja,
Terik yang keras tiada lagi akan sanggup
mengeringkan kembang kerenyam*
Pepohonan sekali lai akan berdahan panjang
Dan buah-buahan akan matang pada tahun yang akan datang.
Laut India akan melempar parang
Bercerita dari kembar cinta dan perceraian
Aku akan minta, supaya engkau
Berdiri curam, atas puncak dibakar panas
dan sekali lagi berseru, akan pelajaran baru.
Waktu itu angin Juni akan bertambah tenang
Karena bulan berangkat tua
Kemarau akan segan kepada bunga yang telah berkembang.
Di sini telah datang suatu perasaan,
Serta kita akan menderita dan tertawa.
Tawa dan derita dari yang tewas
yang mencipta…..

LANDASAN


Sekali ia pergi tiada bertopi
Ke pantai landasan matahari
Dan bermimpi tengah hari
Akan negeri di jauhan

Pair dan air seakan
Bercampur. Awan
tiada menutup
mata dan hatinya rindu
melihat laut terbentang biru

“Sekali aku pergi
dengan perahu
ke negeri jauhan
dan menyanyi
kekasih hati
lagu merindukan
daku”

“Tenggelam matahari
Ufuk sana tiada nyata
bayang-bayang bergerak perlahan
aku kembali kepadanya”

Sekali ia pergi tiada bertopi
Ke pantai landasan matahari
Dan bermimpi tengah hari
Akan negeri di jauha
n

SALAM


Selamat pagi, selamat siang, atau selamat malam
Ucap saya untuk anda semua yang t’lah datang
Untuk sekedar membaca coretan-coretan
Pengalaman, tentang bagaimana persahabatan

TAK ADA PENYESALAN

Tidak perlu menyesal telah melakukan kesalahan. Tidak perlu memaksakan diri untuk melupakan semua kenangan (pahit). Menantilah, jika memang kau ingin menanti. Untuk apa takut meletakkan harapan di dalam hidup keseharian?

Kesalahan ada untuk pelajaran
Kenangan ada untuk masa depan
Penantian ada untuk harapan

Tak perlu ragu dan menyesal

Wednesday 20 August 2008

Love is Magic




Some say that we are born to love and that love is the meaning and the aim of our lives. Many people believe that it’s a divine magical power that connects two loving hearts. For ages people have been thinking of what love is, writing books and song about love, in the recent time – shooting movies all on the same topic. Christians would say that God teaches us to love each other, the most skeptical materialists would blame it all on the chemical processes and hormones, romantic people would stand for the theory that each of us has his or her half on the Earth. Whatever love really is – the humanity definitely loves it.



Love is opposite to selfishness, because it’s always heading to some other person but you. It’s the highest point of human’s relations development. One voluntary gives up a great part of his/her own freedom. Love is giving by it’s nature. Person feels satisfaction and happiness not from receiving but from and seeing one happy. Two individuals completing one another form some spiritual union in which one is happy because the other’s is happy and one knows that he or she loves because he or she knows he/she would do anything it takes to make the other.


Love has it’s magical power to overcome all troubles, heal illnesses, create wonders. In critical life situations it gives people the strength to survive, to hold on however tough the living gets. And it all comes from the knowledge that you’re not alone in this world.


But everyone should mind that love arises not between angels but between people with all their little sins and flows. So the mistakes, problems and conflicts in love are in fact normal, they all come from our human’s nature. But the clear feeling of love is worth all the troubles one has to walk through to gain it. As we know Rome wasn’t built in a day, the same thing with love. There’s not any perfect art of loving. It’s always a road laid with compromises, everyday battle – not with the one you love, but with yourself. That’s how love makes us better. For everyone this way is personal. You can never predict how the relationships will develop but it’s in your ability to make it better.


Some say that love lives free years, other theory gives love one more year, some don’t give it any chance. Very many people believe that a family is a grave of love. So the negative prognoses are plenty. But still there stay some true believers. And deep in the heart many of us would like to believe and do believe in love. Because it has some magic in it and all the attempts to explain and to define it are failures.


Love makes clever people loose their mind and silly ones it makes genius. Love is paradoxical in very many aspects. There are statements that love is always happiness even when it’s unhappy and at the same time that there’s both nothing worse and nothing better than it. Another variant is that you never lived till you loved, and that love is the key to life and the sense of it. We may cite very many sayings and examples. They all are true and none is final. In one thing we can be sure: one who loves sees the world in the different way when all others, things look brighter, birds sing louder, life shows itself in it’s completeness.

Tuesday 19 August 2008

PERANG


‘Pedang’ meladang parang
‘kapak’ menapak tapak
‘galah’ membelah kalah
‘bocah’ memecah lincah

‘kampung’ dikurung gunung
’sawah’ di bawah kawah
‘lumbung’ menggembung cembung
‘padi’ menjadi kendi

kapak kapak selicin pedang
banyak dipakai orang

bocah bocah bermain galah
berkelahi tak mau mengalah

sawah sawah melengkung di kampung
berkumpul di kaki gunung

padi padi menggunung di lumbung
di lambung hama pak tani murung

MAN Lubuk sikaping

MAN Lubuk Sikaping atau yang sering di singkat MAN Loesy beralamat di jalan Alai Kenagarian Pauh Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman.
Dengan seiring berjalannya waktu MAN Loesy telah banyak meluluskan alumni yang menimba ilmu di perguruan tinggi di Indonesia

FIRTS LOVE


Luka cinta pasti membekas,
Noda hitam dalam hati…
Pedih… Pilu…
Menembus pilar kata
Tawa berderai air mata
Kering dalam penantian.
Jiwa kita cuma satu;
Bener guys..
Cinta itu memang buta.

First Love forever.

BINGUNG


Terseok di angkuhnya kehidupan
Meniti setiap langkah dengan enggannya
Namun harus terus berjalan
Walaupun gontai selalu mengiringi
Bertemen dengan dingin yang semakin menusuk
Menggandeng gelap yang semakin gulita
Mencari yang tak ada…
Menanti yang tak pasti…
Pasrahku kian menjadi ditengah keraguan hati
Membongkar kedok kepalsuan jiwa
Membakar amarah yang tanpa sebab
Sadar akan hadirmu yang selalu membayangi
Menari indah disetiap detik yang terus berdetak
Mengulum waktu yang tak mau berhanti barang sejenak
Buatku terpasung di rapuhnya harapan semu
Tersesat bagaikan jiwa tak bertuan
Gelap, sepi, sunyi jadi teman setia di perjalanan ini
Mendendangkan dongeng nikmatnya mimpi buruk distiap tidurku
Aku yang semakin hilang tak tau harus bagaimana…

Siapa aku…???
Aku yang tak henti berharap…
Aku yang tak henti menanti…
Aku yang kian membuatku bingung…
Aku yang hilang ditengah pengharapan…

TAFAKUR

  • Senja perlahan tenggelam
  • Butiran-butiran malam menyapaku pelan
  • Selamat datang wahai sang penguasa malam…..
  • larutku dalam dendang kerinduan
  • bulan sabit mengerling pelan……
  • oh sang penguasa malam…
  • …ilalang menggelinjang pelan…
  • ringan melayang…menebarkan aroma kerinduan….
  • oh sang penguasa malam….

IBU......


Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.

Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.
Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa
merestui dan memberkatinya.

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan
dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.

Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.

INDAH.....

  • Butiran-butiran embun dipagi hari……….
  • Yang menyejukan indahnya pagi………..
  • Menyejukan isi relung hati………
  • Mendamaikan jiwa raga ini…………..
  • Tetesan embun dipagi ini……….
  • Mengalir mengisi kedalam jiwa………..
  • Terungkap akan makna suatu arti…….
  • Hati ini butuh cinta dan kasih……..
  • Belajar tuk hargai makna hidup……..
  • Hargai setiap detik waktu yg t’ah dijalani…..
  • Tuk terus dapat ikhlas……….
  • Dan dapat terus bersyukur……….
  • Butiran tetes embun penyejuk sukma………
  • Penyejuk sukma dan pendamai jiwa………
  • Kedamaian yg ada didalam hati……..
  • Kan raih kebahagian jiwa………

RINDU...

Mentari senja tenggelam

Burung camar pun hilang di balik awan

Hembusan sang bayu mengalun sendu

Seindah cipta pesona malam

Hati Biru jadi beku

Ragu dan Ungu memburu bisu

Kususun satu per satu rinduku

Yang tercecer di antara angkuhmu

Kini ku sendiri di atas perahu

Sepi membiru menantimu

SAHABAT

Dalam setiap waktu kita selalu berlarian bersama
Berlari dengan lincah tuk warnai hari & mengukir sgala kenangan
Sahabatkaulah pijar cahaya disetiap sudut hati
Kau beri candamu saat ku resah
Kau beri senyummu saat ku gelisah
Kau selalu ada saat ku tak berdaya
Kaulah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
Meskipun jarak telah memisahkan kita
Namun tidak untuk PERSAHABATAN ini
PERSAHABATAN ini kan tetap terjalin & tak akan pernah bisa terpisahkan
Karena hati kitadiri kitanyawa kita
Tlah terikat pada satu jalinan
Disiniku selalu merindukan kalian
Dimanapun kalian berada
Dan engkaulah SAHABAT KU UNTUK SELAMANYA….

 
MAN LUBUK SIKAPING - © 2007 Template anasution psmn manunggulloesy�